Tapak Suci Sragen
Sebuah Perguruan Seni Beladiri Indonesia yang menjadi ortom dari Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Sragen. Berdiri pada tanggal 31 Juli 1975
Mengapa harus Tapak Suci
Karena Tapak Suci Pencak Silat asli Indonesia murni beladiri tangan kosong tanpa embel-embel tenaga dalam, syirik dan menyesatkan. Ayo gabung bersama kami!.
Tapak Suci, Itu Pasti !.
Jadilah Pesilat Sejati....Gabung bersama kami.... Tapak Suci.... Itu Pasti!.
Archive for 2011
Kabar membanggakan datang dari Pesilat Tapak Suci Bumi Sukowati. Tanggal 24 - 25 September beraksi dalam Kejuaraan Daerah Pencak Silat Pengda IPSI Sragen bertajuk Mas karebet Cup 2011 (dulu bernama Bupati Cup). Kejuaraan ini diikuti oleh 6 perguruan yang terdaftar di IPSI Sragen : Tapak Suci, SHT, Persinas ASAD, Pagar Nusa, Garuda Sakti dan IKSPI.
الØمد لله ..... puji syukur kehadiratMu yaa Rabb.... 8 dari 13 medali emas dapat kita rebut. Bahkan gelar Pesilat Terbaik Putra dan Pesilat Terbaik Putri pun kita raih.
Berikut hasil lengkap nya :
1. Tapak Suci 8 emas (2 perak dan 1 perunggu)
2. SHT 2 emas
3. ASAD 2 emas
4. IKSPI 1 emas
Bravo Tapak Suci Sragen...
STRUKTUR ORGANISASI
PIMPINAN DAERAH TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
PIMDA O58 KABUPATEN SRAGEN
a) Ketua Umum : Mulyono Raharjo, S.Pd
b) Ketua Dewan Pelatih : Agus Suprapto, S.Pd
c) Ketua : 1. Marsana
2. Drs. Agus Lukman Zaidi
3. Mustofa, S.Pd
d) Sekretaris : 1. Abdullah Hasan Hamidi, S.Pd..I
2. Arif Prastiyanto, S.P
e) Bendahara : 1. Agung Triyanto
2. Heru Triyanto, S.T
1. Bidang Pembinaan dan Pendidikan
1.1. Biro Pendidikan Anggota
- Subakir, S.Pd
1.2. Biro Pembinaan Prestasi
- M. Rizqon Bayu Aji, S.Pd
1.3. Biro Kepelatihan
- Sartono
1.4. Biro Wasit Juri
- Habiburrohman, S.Pd
2. Bidang Pembinaan Organisasi dan Kader
1.1. Biro Pembinaan Cabang
- Suparman
1.2. Biro Pembnaan Al – Islam dan Kemuhammadiyahan
- Irmawan Surat
1.3. Biro Pustaka dan Komunikasi
- Ngadina, S.Pd.I
1.4. Biro Pembinaan KOSEGU
- Garinus
3. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya
1.1. Biro Pendayagunaan Sumber dana
- Eko Wijiyono
1.2. Biro Pendayagunaan Usaha
- Suyanto
1.3. Biro Pendayagunaan Disiplin dan Hukum
- Agung Riyadi
f) Anggota Pleno
1. Drs. M Dawam, M.M
2. H. Qowam Karim
3. M. Rusdi Sholeh, S.Pd
Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
- Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
- M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
- Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara promoted Panglima Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh
( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.
Kauman, Seranoman dan Kasegu
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman". Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"
Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.
Lahirnya Tapak Suci
Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
- Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
- M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
- Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara promoted Panglima Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh
( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.
Kauman, Seranoman dan Kasegu
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman". Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"
Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.
Lahirnya Tapak Suci
Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci.
Sragen (muhammadiyah-sragen.org)–Kotingen pencak silat Tapak Suci Solo meraih juara umum dalam Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) Tapak Suci Jateng yang digelar selama tiga hari di Gor Diponegoro Sragen, Selasa (17/5/2011).
Kotingen Solo mendapatkan skor tertinggi 850 poin sekaligus menerima piala bergilir dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng. Pemenang Kejurwil Tapak Suci Jateng diumumkan dalam penutupan Kejurwil Selasa sore. Kotingen Solo menyabet delapan emas dan satu perak.
Dalam upacara penutupan Kejurwil dihadiri perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PWM Jateng, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen dan Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman. Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Jateng, Wiraha Aji Santosa mengungkapkan Kerjuwil ini diikuti sebanyak 28 kotingen dari 28 kabupaten/kota di Jateng. Kejurwil ini, sambungnya, memperlombakan 16 kelas, yakni 10 kelas putra dan 6 kelas putri serta satu kelas beregu.
“Kejurwil digelar untuk merebutkan piala bergilir PWM dan piala dari Rektor Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Ketua STIKES Kudus. Dari 28 kotingen, hanya 19 kotingen di antaranya yang berhasil membawa medali,” tegasnya.
Pemenang Kejurwil Tapak Suci wilayah Soloraya :
Kabupaten/Kota Emas Perak Perunggu
Solo 8 emas 1 peran 0 perunggu
Sukoharjo 2 emas 2 perak 2perunggu
Boyolali 2 emas 0 perak 2 perunggu
Klaten 0 emas 1 perak 3 perunggu
Karanganyar 0 emas 1 perak 1 perunggu
Sragen 0 emas 1 perak 0 perunggu
Wonogiri 0 emas 1 perak 0 perunggu
Sumber : Panitia Kejurwil Tapak Suci Jateng.
Solo 8 emas 1 peran 0 perunggu
Sukoharjo 2 emas 2 perak 2perunggu
Boyolali 2 emas 0 perak 2 perunggu
Klaten 0 emas 1 perak 3 perunggu
Karanganyar 0 emas 1 perak 1 perunggu
Sragen 0 emas 1 perak 0 perunggu
Wonogiri 0 emas 1 perak 0 perunggu
Sumber : Panitia Kejurwil Tapak Suci Jateng.
Sragen, Kejuaraan Wilayah Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jawa Tengah telah dibuka oleh PWM Jateng, Drs. H. Musman Thalib, pada ahad, 15 Mei 2011 pukul 09.00 WIB di GOR Diponegoro Sragen. Kejurwil ini diikuti oleh 28 Kabupaten / Kota Se Jawa Tengah yang akan berlangsung sampai tanggal 17 Mei 2011.
Setelah istirahat pasca pembukaan,maka mulai pukul 13.00 WIB diadakan pertandingan babak penyisihan mulai kelas A – G dewasa. Pada pertandingan babak penyisihan ini salah satu Atlit Sragen memenangi pertandingan ketika melawan atlit dari Pekalongan. Anton, atlit Sragen yang bermain di kelas B dewasa menang mutlak atas lawannya dari Pekalongan.
Sragen, Kejuaraan Wilayah ( Kejurwil ) Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jawa Tengah dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Musman Thalib di GOR Diponegoro Sragen pada hari Ahad, 15 Mei 2011. Pada pembukaan Kejurwil kali ini juga dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pendekar Besar Muhtadi, Pimpinan Wilayah TSPM Jateng, Perwakilan Pencak Silat ( IPSI) Kab. Sragen. Sementara Bupati Sragen diwakili oleh Asisten I (Drs. Parsono, MM).Kejurwil Tapak Suci tahun 2011 kali ini diikuti oleh Atlit – atlit Tapak Suci dari seluruh Kabupaten Se- Jawa Tengah yang berlangsung hingga hari Selasa, 17 Mei 2011. Pembukaan juga dimeriahkan dengan penampilan atlit – atlit Tapak Suci dari Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, dari Cabang Masaran dan sebagainya.
Selain pertandingan dari penyisihan hinggal final, kejurwil kali ini juga diadakan Sarasehan Kader dan Pendekar Tapak Suci yang akan dilaksanakan hari Ahad, 15 Mei 2011 pukul 19.30 WIB bertempat di Gedung PMI Kab. Sragen. Sementara untuk para atlit dan official yang tinggal di kompleks SMK Muhammadiyah 1 Sragen akan di putarkan film “ Sang Pencerah”.
Kejurwil Tapak Suci tahun 2011 ini bertujuan untuk menjalin Silaturrahim antara kader dan keluarga Tapak Suci Se- Jawa Tengah, disamping itu juga untuk menjaring atlit – atlit Tapak Suci Jawa Tengah yang akan maju di Kejurnas Tapak Suci yang akan diselenggarakan beberapa bulan kedepan.” Demikian ungkap Wiwaha Aji Santosa; Ketua PW Tapak Suci Jawa Tengah beberapa waktu lalu.